Capung hidup dekat dengan air karena siklus hidupnya yang membuat mereka tidak bisa hidup jauh dari air. Siklus hidup capung, dari telur hingga mati setelah dewasa, bervariasi antara enam bulan hingga lima tahun. Proses kawin capung dewasa bisa berlangsung berjam-jam dan dapat dilakukan dalam keadaan terbang.
Induk capung bertelur pada permukaan air
Sebelum bertelur, induk
capung akan mencari perairan yang bebas polusi dan dilengkapi tumbuhan air
untuk tempat ber lindung anak-anaknya nanti. Adanya tumbuhan air juga men janjikan
ada banyak mikroorganisme air lain yang dapat hidup di sana sebagai sumber
makanan calon larva capung Setelah menemukan habitat
yang pas, induk capung akan bertelur pada permukaan air. Induk capung dapat
meletak kan telur hingga 100.000 butir.
Telur capung
Telur-telur capung ini
diselimuti lendir yang licin jika dipe gang. Telur capung akan menetas
menjadi larva setelah dua hari hingga satu minggu. Di negara beriklim lebih
dingin, te lur capung membutuhkan waktu lebih lama untuk menetas.
Nimfa capung
Sebagian besar siklus
hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa (bisa hingga 4 tahun lamanya).
Nimfa capung dengan kemampuan berenangnya yang gesit, hidup sebagai predator
air yang ganas. Nimfa capung berukuran besar bahkan dapat memburu dan
memangsa berudu dan anak ikan. Jika mangsa jarang ditemukan, nimfa capung
tidak segan memakan sesamanya (kanibal). Sama seperti saat menjadi larva,
nimfa capung masih sering berganti kulit (hingga 12 kali).
Capung dewasa
keluar dari nimfa
Setelah tumbuh sempurna,
pada cuaca yang tepat, nimfa akan keluar dari air untuk mencari tumbuhan atau
beba tuan. Untuk menyelesaikan metamorfosis menjadi capung dewasa. Nimfa akan
mengelupas kan kulit lamanya dan berubah menjadi capung muda. Kulit nimfa
yang diting galkan ini disebut exuvia. Metamorfosis capung termasuk
metamorfosis tidak sempurna karena tidak melewati fase pupa/kepompong.
Capung sebagai
mangsa burung
Setelah dewasa, capung biasanya dapat hidup
selama dua bulan. Jika beruntung, capung dewasa mampu hidup maksimal hingga
empat bulan. Capung dewasa, meskipun tidak seganas saat menjadi nimfa, masih
merupakan predator bagi serangga yang lebih kecil seperti nyamuk. Namun pada
fase ini, capung dewasa lebih sering menjadi mangsa. Musuh utama capung di alam
liar adalah: burung, bunglon, belalang sembah (mantis), dan kadal air.
Peran/Manfaat Capung
- Sebagai pemburu hama tanaman, seperti ngengat & walang sangit
- Sebagai bioindikator air bersih, karena nimfa capung tidak akan dapat hidup di air yang sudah tercemar & perairan yang tidak ada tumbuhannya.
- Nimfa capung memakan jentik-jentik nyamuk yang dapat menularkan penyakit berbahaya seperti malaria & demam berdarah.
No comments:
Post a Comment